Kamu suka cokelat? Aku juga. Kok bisa sama ya, atau jangan-jangan ini pertanda kalau kita .... manis. Eeaa.
Sebelum membahas cokelat lebih lanjut, aku sebenarnya punya pertanyaan yang mungkin belum ketemu jawabannya sampai sekarang. Kalo dalam english, cokelat disebut chocolate sedangkan warna cokelat disebut brown. Kalo di Indonesia, nama cokelat dan warna cokelat, sama-sama disebut cokelat. Kenapa enggak dibedain ya? (Kadang-kadang suka mikir juga, siapa yang dulu bikin nama-nama itu hingga dikenal dan dipatenkan sampai sekarang).
Oke, kita mulai membahas makanan yang kalo dikasih bikin perasaan jadi baik ini, apalagi yang ngasih doi.
Cokelat atau Coklat atau dalam bahasa Inggris chocolate adalah sebutan untuk hasil olahan makanan atau minuman dari biji kakao (Theobroma cacao). Cokelat pertama kali dikonsumsi oleh penduduk Meso-Amerika kuno sebagai minuman. Dahulu dipercaya cokelat hanya bisa dikonsumsi oleh para bangsawan. Tapi sekarang, hampir seluruh penduduk dunia, dari anak kecil, remaja, dewasa, kakek-nenek, pasti sudah pernah merasakan coklat.
pohon cokelat
biji cokelat
Cokelat menjadi salah satu rasa paling populer di seluruh dunia. Biasanya dikonsumsi dalam bentuk umum berupa cokelat batang dan bisa juga dijadikan minuman dingin atau hangat.
Selain dikonsumsi pribadi, cokelat juga umum dijadikan bingkisan untuk hadiah bagi tamu, teman dan orang tersayang. Cokelat bisa diimplementasikan sebagai ungkapan cinta terhadap seseorang.
Sejarah Singkat Cokelat Mulai Dikonsumsi
Cokelat dihasilkan dari kakao (Theobroma Cacao) yang diperkirakan mula-mula tumbuh di Amazon Utara hingga Amerika Tengah. Mungkin sampai ke Chiapas, bagian paling selatan Meksiko.
Orang-orang Olmec (bangsa yang menjadi ibu peradapan dari peradapan Meso-Amerika) memanfaatkan pohon, dan mungkin juga membuat cokelat di sepanjang pantai teluk di selatan Meksiko. Ini terjadi sekitaran tahun 1100-1400 SM.
Pada sekitar tahun 400 SM Suku Maya mulai meminum cokelat. Peradaban pertama yang mendiami daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon "kakawa" yang buahnya dikonsumsi sebagai minuman xocolātl yang berarti minuman pahit. Menurut mereka, minuman ini perlu dikonsumsi setiap hari, entah untuk alasan apa. Namun, tampaknya cokelat juga menjadi simbol kemakmuran.
Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara kaum elit Eropa, kemudian lewat proses yang demokratis harganya menjadi cukup murah, dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelas pedagang.
Sudah tersohor kalau bangsa Eropa senang menjelajah dunia, lewat kegiatan itulah cokelat ikut tersebar ke tempat-tempat yang mereka datangi.
Zat Yang Terandung Dalam Cokelat
Cokelat yang beredar di masyarakat sekarang ini umumnya sudah ditambahi dengan bahan campuran karena disesuaikan dengan cita rasa dan keinginan pasar, sedangkan pada zaman dahulu kakao diolah secara sederhana sehingga hanya tersaji dengan rasa pahit saja.
Kandungan cokelat asli yang terbuat dari 100 gram bubuk kakao asli terdiri dari 228,49 kkal; 19,59 gram protein; 13,5 gram lemak; 53,35 gram karbohidrat; 27,90 gram serat, dan 2,58 gram air.
Bubuk biji kakao juga mengandung kalium sebanyak 1495,5 mg; natrium sejumlah 8,99 mg; 169,45 mg kalsium, 13,86 mg zat besi, 7,93 mg seng; tembaga sejumlah 4,61 mg, dan mangan sebanyak 4,73 mg.
Bebrapa jenis vitamin juga terkandung dalam cokelat, antara lain vitamin A, vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin C, vitamin D, dan vitamin E. Selain itu, biji kakao juga mengandung senyawa anti oksidan (polifenol dan flavonoid), senyawa alkaloid (teobromin, nandamida, dan fenetilamina), senyawa asam amino (triptofan, tirosin, dan fenilalanin, dan juga kafein.
Jenis-Jenis Cokelat
Untuk mendapatkan cokelat seperti yang bisa kita konsumsi saat ini, ternyata harus melalui serangkain proses penyulingan yang panjang. Dimulai dari pemilihan buah kakao yang paling matang, dicuci bersih, lalu difermentasi, dikeringkan dan disangrai.
Biji kakao yang telah melalui serangkaian proses awal, selanjutya digiling hingga menjadi pasta cokelat. Pasta cokelat inilah yang akan dipisahkan menjadi lemak colekat dan cokelat bubuk. Dari lemak coklat dan cokelat bubuk itulah kemudian diproses menjadi berbagai macam cokelat yang beredar di pasaran.
Meskipun memiliki warna yang hampir sama, namun cokelat yang beredar di seluruh dunia memiliki kandungan pasta cokelat dan lemak cokelat dengan takaran yang berbeda sebagai ciri khasnya.
Nah, berikut tiga jenis cokelat yang telah banyak beredar di dunia.
1. Cocoa Powder atau coklat bubuk. Cokelat jenis ini tampil dalam bentuk bubuk dan tidak mengandung tambahan pemanis apapun. BIasanya digunakan sebagai bahan pembuatan kue.
2. Dark Chocolate atau cokelat hitam. Warna hitam pada dark chocolate dihasilkan dari kandungan pastanya yang sangat tinggi sekitar 90%. Rasanya pahit dan biasanya juga digunakan untuk bahan pembuatan kue. Dalam perkembangannya, dark chocolate sering dikonsumsi karena memberikan efek kesehatan misalnya meningkatkan mood dan menjadi pilihan untuk konsumsi orang yang sedang melakukan diet. Digemari karena tidak mengandung pemanis buatan maupun pemanis alami.
3. Milk Chocolate atau cokelat susu. Ini adalah jenis cokelat yang paling terkenal di dunia. Cokelat ini hadir dengan tambahan minyak nabati, gula, dan vanila dengan kandungan alamiah pasta cokelat. Tentu saja rasanya manis dan sulit di lupakan. Biasanya milk chocolate hadir dalam bentuk batangan dan bisa dijadikan cemilan.
Bagaimana dengan white chocolate? Cokelat kok putih? Apakah cokelat putih termasuk jenis cokelat juga?
Menurut Food and Drug Administration atau FDA atau Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat, sebuah produk bisa disebut sebagai cokelat apabila mengandung cairan cokelat yang memberikan rasa cokelat dan berwarna cokelat gelap.
Walaupun white chocolate terbuat dari kandungan lemak coklat, tapi menurut FDA tidak bisa disebut dengan cokelat karena kandungannya sudah ditambahi bahan lain dan warnanya tak lagi berwarna cokelat.
Manfaat Cokelat Bagi Kesehatan
1. Mengatur kadar kolesterol
Kandungan antioksidan polifenol dalam bentuk flavonoid yang dimiliki cokelat dipercaya dapat menurunkan jumlah kolesterol jahat dalam tubuh.
2. Menurunkan tekanan darah
Antioksidan yang terkandung dalam cokelat mampu merangsang terbentuknya nitrat oksida dalam tubuh. Senyawa ini memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah penyumbatan pembuluh darah, sehingga tekanan darah tetap normal.
3. Mencegah diabetes
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh American Journal of Clinical Nutrition, dark chocolate yang dikonsumsi secara rutin dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Jika sensitivitas insulin meningkat maka kadar gula darah pun akan menjadi normal.
4. Menjaga kesehatan jantung
Cokelat bermanfaat mengatur kadar kolesterol dan menurunkan tekanan darah. Apabila peredaran darah lancar, otomatis akan menurunkan resiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan storke.
5. Baik untuk turunkan berat badan
Cokelat diserap oleh tubuh dalam waktu yang lama sehingga akan memberikan efek kenyang yang juga lebih lama. Jadi saat menjalankan program penurunan berat badan, kita tak perlu takut mengonsumsi cokelat. Dalam cacatan pilih cokelat yang tidak mengandung gula dan susu agar kalori yang masuk ke tubuh tetap terjaga.
6. Menjaga saluran pencernaan
Cokelat memiliki kandungan probiotik yang baik untuk menjaga sistem pencernaan agar dapat bekerja dengan baik.
7. Melindungi kulit
Karena kandungan antioksidannya yang tinggi, cokelat dipercaya mampu melindung kulit dari sinar UV. Dan mempercantik kulit karena mampu membantu melancarkan peredaran darah ke kulit.
8. Membuat bahagia
Kandungan senyawa dalam cokelat dapat meningkatkan hormon dopamin dan serotonin dalam otak. Kedua hormon ini yang bertugas memberikan rasa senang dan nyaman. Apabila mengonsumsi cokelat, maka mood pun akan membaik. Namun hasil ini berbeda bagi masing-masing orang.
Efek Samping Cokelat
Coklat memiliki kandungan kafein yang jika dikonsumsi dalam jumlah besar memberikan efek kurang baik bagi tubuh. Kelebihan kafein dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti cemas, tidak bisa tidur dan gangguan pencernaan.
Cokelat Seperti Apa yang Baik untuk Tubuh?
Cokelat yang lebih baik dikonsumsi adalah dark chocolate yang memiliki warna lebih gelap dan rasa yang lebih pahit serta kandungannya yang tidak ditambahi dengan gula.
Dan perlu diingat untuk tidak mengonsumsi segala sesuatu secara berlebihan.
Ada satu hal yang juga perlu diketahui. Walaupun cokelat memiliki segudang manfaat bagi manusia, nyatanya coklat bisa menjadi racun bagi beberapa hewan. Kandungan methylxantines yang terdiri atas kafein dan theobromin menyebabkan gangguan kesehatan pada hewan peliharaan, kucing, anjing dan burung. Jadi, jangan kasih mereka cokelat ya, kasih aku aja! hehe.
Yip! Itu tadi ulasan tentang cokelat. Semoga bermanfaat.
NB: Postingan ini dalam rangka mengikuti kegiatan #RAWSAuthorShip yang berlangsung di Wattpad. Jangan lupa kunjungi ceritanya di link Wattpad @pijarmentari
Sumber :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Cokelat
https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/potongan-nostalgia/peradaban-olmec-ibu-peradaban-meso-amerik1a
https://doktersehat.com/kandungan-cokelat/
https://doktersehat.com/manfaat-cokelat/
https://outerbloom.com/blogs/inspirations/7-jenis-cokelat-yang-wajib-anda-ketahui
https://www.idntimes.com/food/dining-guide/ruth-cikita-octaviani-simarmata/fakta-cokelat-putih-exp-c1c2/full
https://www.merdeka.com/gaya/cokelat-berbahaya-untuk-hewan-peliharaan.html