Selamat
pagi semuanya !
Dalam kesempatan ini, aku akan mengulas
tentang Kota Balikpapan.
Apakah kamu sudah pernah berkunjung ke
sana?
Kenapa aku pilih Kota Balikpapan? Pertama
karena saat ini aku berdomisili di sini. Yang kedua, insyaallah Kota Balikpapan
akan jadi setting lokasi cerita fiksi Cahaya Bintang nantinya. Sejujurnya,
selama beberapa tahun tinggal di kota ini, aku belum terlalu paham tentangnya.
Maka, dalam artikel kali ini semoga semakin menambah wawasanku dan wawasan
kalian.
Sediakan cemilan atau minuman yang
disukai, mari kita mulai perjalanan kita.
Kota Balikpapan merupakan sebuah kota di
Provinsi Kalimantan Timur. Luasnya 503,3 kilometer persegi. Di bagian utara
berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara, timur dan selatan berbatasan
dengan Selat Makassar, dan barat berbatasan dengan Kabupaten Penajam Paser
Utara.
85% wilayah Balikpapan berbukit-bukit
serta 12% berupa daerah datar yang sempit terutama berada di Daerah Aliran
Sungai (DAS) dan sungai kecil serta pesisir pantai. Kondisi tanahnya bersifat
asam (gambut) serta dominan tanah merah yang kurang subur.
Sebagaimana layaknya wilayah lain di
Indonesia, Kota Balikpapan juga beriklim tropis. Kota ini masuk dalam zona
waktu Indonesia tengah , WITA.
Letak Kota Balikpapan yang berbatasan
langsung dengan Selat Makassar memiliki teluk yang dapat dimanfaatkan sebagai
pelabuhan laut komersial dan pelabuhan minyak.
Ada dua pelabuhan domestik di Balikpapan
yaitu Pelabuhan Semayang dan Pelabuhan Kampung Baru Tengah, serta pelabuhan
minyak milik Pertamina.
Maskot Kota Balikpapan adalah beruang
madu yang saat ini sudah mulai punah. Pemerintah kota mendirikan penangkaran
beruang madu di KwPLH (Kawasan Wisata Pendidikan dan Lingkungan Hidup di
kilometer 23 jalan Balikpapan-Samarinda-- sekitar 30 menit dari pusat kota
Balikpapan.
Dan baru kusadari ternyata patung beruang madu banyak tersebar di berbagai
sudut Kota Balikpapan. (Dasar aku yang jarang bolang !)
******
Suku asli Balikpapan adalah Suku Balik
yang merupakan suku minoritas. Suku Balik biasanya digabungkan ke
dalam Suku Paser dianggap serumpun sehingga disebut Paser-Balik, padahal
sebenarnya Suku Balik tidak mau serta merta disamakan dengan Suku Paser, karena
terdapat beberapa perbedaan. Seperti yang terjadi di kawasan Kalimantan
lainnya, Suku Banjar datang ke Balikpapan menyerap unsur-unsur suku lokal
melalui perkawinan campur (hibrida) dengan Suku Balik dan Suku Paser yang
memunculkan komunitas Banjar-Balik. Secara garis besar ada lima budaya dasar
suku bangsa Kalimantan yang disebut Rumpun
Kalimantan, empat di antaranya terdapat di Kalimantan Timur, khususnya
Balikpapan yaitu: Banjar, Kutai, Dayak, Paser yang biasa disingkat Komunitas BAKUDAPA atau jika ditambah
etnis Tidung menjadi BAKUDAPATI (akronim
Banjar, Kutai, Dayak, Paser, Tidung).
Pada awal abad ke-19, Kota Balikpapan
berawal dari sebuah perkampungan nelayan di tepi Selat Makassar. Pada tanggal
10 Februari 1897, pengeboran sumur minyak pertama di kota ini dimulai. Dan
tanggal itu ditetapkan sebagai hari jadi Kota Balikpapan.
Pada tahun 1907, Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM)
mendirikan kantor di kota ini, yang kemudian diikuti oleh masuknya investasi
dari berbagai perusahaan multinasional.
Perekonomian kota yang tumbuh sangat
pesat memancing banyak ekspatriat dan pedagang ke Balikpapan.
Saat ini, Balikpapan telah menjadi kota
besar yang multi-etnis dan sering dinobatkan sebagai salah satu kota paling
layak huni di Indonesia.
Tapi teman, walau pun Balikpapan kotanya
indah dan damai, biaya hidup di kota ini, menurut data yang dikumpulkan BPS
tahun 2019, biaya hidup di Kota Balikpapan termahal se-provinsi Kalimantan
Timur dan menempati posisi kelima termahal di seluruh indonesia.
Selain pelabuhan, di Balikpapan juga
berdiri sebuah bandara bertaraf internasional, Bandara Internasional Sultan Aji
Muhammad Sulaiman yang terletak di daerah Sepinggan, Kecamatan Balikpapan
Selatan.
Dan untuk mendukung sarana transportasi
darat di dalam kota, tersedia pula angkutan umum (angkot) atau orang-orang
Balikpapan sering menyebutnya sebagai taksi. Entah itu yang mempunyai argometer
berjalan (taxi) atau angkot biasa, semua disebut taksi.
Angkutan umum di Kota Balikpapan memiliki
beberapa rute perjalanan, dan masing-masing rute memiliki warna dan nomor yang
berbeda. Contohnya angkot warna krem dan bernomor delapan, khusus untuk rute
dari Terminal Batu Ampar ke arah Samarinda (biasa disebut ke arah kilometer
jauh).
Karena penduduknya multi-etnis, maka tak
asing bila terjadi percampuran beragam kebudayaan di Kota Balikpapan. Misalnya
saja suku Jawa yang merantau ke kota ini, pasti lama kelamaan nada bicaranya
akan terpengaruhi gaya bahasa suku Banjar dan suku Bugis, walaupun kemedhokannya masih sangat kental. (Aku
dan keluargaku contohnya)
Karena letaknya di tepi laut, sudah pasti
makanan khas Balikpapan adalah seafood. Ada juga produk UKM lokal berupa abon
kepiting yang menjadi produk unggulan untuk oleh-oleh dan juga kue gulung
Jenebora.
*****
Kota Balikpapan menjadi pusat
pemerintahan untuk wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan. Tercatat di
antaranya Kantor Polda (Kepolisian Daerah) Kalimantan Timur dan Kejaksaan
Tinggi berpusat disini. Serta markas besar Angkatan Darat, yakni Komando Daerah
Militer (KODAM) VI Mulawarman, memiliki daerah operasi wilayah Kalimantan Timur
dan Kalimantan Selatan berpusat di kota ini. KODAM yang memiliki motto
"Gawi Manuntung Waja Sampai Kaputing" merupakan satu-satunya KODAM
yang berpusat di kota, bukan ibu kota provinsi.
Istimewanya Balikapan juga karena menjadi
gerbang distribusi ke wilayah Kalimantan Timur lainnya dengan adanya bandara
bertaraf internasional dan juga pelabuhan yang mendukung.
*****
Selain pantai, juga ada wisata konservasi
hutan mangrove, penangkaran beruang madu, Kebun Raya Balikpapan.
Tak kalah seru, pusat perbelanjaan atau
mall juga lumayan banyak dan lengkap dengan berbagai fasilitasnya sebagai
tempat rekreasi selain wisata alam.
Sebenarnya masih banyak yang bisa
diceritakan tentang kota ini. Tapi aku rasa cukup di sini saja ulasanku.
Jika ada kesempatan, nanti ditambahi lagi
di bab selanjutnya.
Terima kasih sudah membaca. Semoga tidak
bosan ;-D.
Sumber :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kota_Balikpapan#cite_ref-SP2015agama_2-0
https://www.google.com/amp/s/kaltim.idntimes.com/news/kaltim/amp/melani-indra-hapsari/5-serba-serbi-kota-balikpapan-yang-perlu-kamu-tahu
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbkaltim/sejarah-kolonialisasi-di-kota-balikpapan/
https://www.cendananews.com/2019/02/kurang-efektif-perda-sampah-di-balikpapan-perlu-direvisi.html
http://tugaskuliah-adit.blogspot.com/2011/03/peta-perekonomian-kalimantan.html?m=1
https://inaport4.co.id/branch/read/4/9
https://paktanidigital.com/artikel/beruang-madu-agrowisata-di-kota-balikpapan/#.Xo53Rjj7N-E
Posting Komentar
Gimana pendapat kamu? Yuk sampaikan di kolom komentar!