Semoga
kalian pemberani dan membaca ini saat matahari bersinar terang.
Pembahasan kita sampai pada urban legend.
Melanjutkan artikel tentang Kota
Balikpapan, giliran divisi mistis yang angkat bicara. hehe.
Setelah aku mengulik internet dan
bertanya sana-sini tentang urban legend yang
ada di Balikpapan, akhirnya kuputuskan untuk menulis tentang Suster Maria dan
Rumah Dalang.
Sesungguhnya tak banyak kisah urband legend di Kota Minyak ini, maka
tak ada pilihan lain, mari kita membahas yang ada saja.
Kedua lokasi yang dianggap mistis dan angker ini terletak di daerah Gunung Dubs. Sebuah area perbukitan dekat perumahan Pertamina yang sangat asri. Banyak pohon rindang dan tanah berlapisan rumput yang hijau.
Sekedar informasi, di Balikpapan tak ada gunung seperti misalnya Gunung Merapi atau Gunung Krakatau. Hanya saja wilayahnya berbukit-bukit dan masyarakat menamai desa atau kelurahannya dengan nama gunung. Hingga banyak sekali nama tempat dengan awalan gunung di Balikpapan-- Gunung Dubs, Gunung Malang, Gunung Sari, Gunung Samarinda, Gunung Tembak, Gunung Empat, dan lain sebagainya.
1. Rumah
Pembantaian dan Suster Maria
Ada beberapa sumber yang memiliki pendapat
berbeda tentang si Suster Maria ini. Yah, menurutku wajar, legenda urban
biasanya diceritakan dari lisan satu ke lisan lain, bisa jadi dalam penyampaian
itu terdapat kekeliruan.
Dari beberapa perbedaan versi itu, aku
condong ke kisah yang kutulis di sini.
Sejarah Suster Maria hingga menjadi urban legend di
Balikpapan bermula saat penjajahan Belanda masih berlangsung di kota ini.
Singkat cerita Belanda telah menguasai
pangkalan minyak yang ada di Balikpapan. Nah, kemudian Jepang datang dan ingin
merebut kekuasaan Belanda atas pangkalan minyak tersebut. Wah wah.. ternyata
mereka rebutan minyak.
Lanjut...
Saat akan ke Balikpapan lewat Tarakan,
Jepang sudah mewanti-wanti Belanda agar tidak merusak dan membakar kilang
minyak yang ada di Balikpapan. Tapi Belanda tak rela Jepang dengan mudah
mendapatkan kilang itu, mereka melawan Jepanh. Akhirnya Jepang marah dan
mendesak, menangkap serta mengejar tentara Belanda yang ada di Balikpapan kala
itu.
Jepang terus menelusuri hingga ke
pelosok-pelosok kota. Dan akhirnya bertemu dengan Marie Van Veenen yang akrab
kita panggil Suster Maria di sebuah rumah di kawasan Gunung Dubs. Tentara
Jepang menemukan Suster Maria bersama keluarga dan beberapa orang Belanda yang
memberontak melawan tentara Jepang.
Mereka kabur namun karena kalah terhadap kekuatan Jepang, mereka di bantai. Maria yang berusaha lari tertangkap di atas sebuah jembatan gantung di dekat rumah pembantaian. Di atas jembatan itulah nyawa Maria direnggut paksa oleh tentara Jepang.
Hingga kini ceritanya sering muncul
penampakan di sekitar rumah pembantaian dan juga di jembatan tempat Maria
terbunuh.
Yang lebih seram lagi, ketika lewat
jalanan kawasan Gunung Dubs malam-malam, pengendara motor atau mobil sering
mengalami kejadian mistis.
Tiba-tiba sosok bayangan Suster Maria
muncul. Atau jok belakang kendaraan yang ditumpangi mendadak jadi berat padahal
tak ada penumpangnya. Saat ditoleh ke belakang tentu saja tak ada siapa-siapa.
Tapi bulu kuduk sudah terlanjur berdiri.
Anggapan masyarakat, seringnya kecelakaan
yang terjadi di kawasan Gunung Dubs juga karena gangguan Suster Maria dan
teman-temannya. Tapi hanya Tuhan yang tahu sih. Memang sudah takdirnya
kecelakaan.
2.
Rumah Dalang
Berikutnya Rumah Dalang. Aku pikir Rumah
Dalang dan Rumah Pembantaian (Suster Maria) adalah cerita yang sama. Ternyata
berbeda walaupun pada inti ceritanya sama. Keluarga yang dibantai.
Masih di kawasan Gunung Dubs yang asri
cantik namun mengandung kisah mistis. Rumah Dalang terletak juga di sana.
Rumah Dalang terdiri dari tiga bangunan
yang saat ini sudah tidak terawat. Satu rumah di ujung jalan, dan dua lainnya
terletak berdampingan.
Kalau dilihat sepintas, model
bangunannya, menurut artikel yang aku baca, mirip dengan rumah di New Zealand.
Apalagi dengan latar belakang pohon pinus yang tinggi-tinggi.
Sampai awal tahun 1990 Rumah tersebut
masih digunakan sebagai rumah karyawan Pertamina. Namun ketiga keluarga yang
berada dalam tiga rumah itu dibunuh oleh perampok, rumah itu tak lagi
digunakan.
Sampai saat ini pun perampok itu juga
belum ditemukan.
Dinamai Rumah Dalang karena salah satu
korbannya atau penghuni rumah itu pandai mendalang.
Dan perlu diketahui juga, rumah-rumah di
sekitar Rumah Dalang ini masih digunakan lo, teman-teman.
Pijar sendiri penasaran ingin mendatangi
langsung tapi belum ada teman dan masih mengumpulkan keberanian ke sana.
Kalau ke jembatan gantung tempat Suster
Maria mungkin tak sanggup kukunjungi, tapi aku ingin melihat penampakan asli
Rumah Dalang ini. Kelihatannya bagus kalau dijadikan latar belakang selfie.
Biar nampak seperti di luar negeri. hehe.
Astaghfirullah.
Sekian ulasan kali ini. Semoga menambah
wawasan kita semua.
#terusbeepijar
Sumber :
http://balikpapanpustaka.blogspot.com/2015/05/jembatan-gantung-dan-rumah-pembantaian.html?m=1
http://creepy-s.blogspot.com/2016/05/legenda-rumah-pembantaian-suster-maria.html?m=1
https://www.google.com/amp/s/bacaterus.com/tempat-angker-di-balikpapan/amp/
https://www.google.com/amp/s/sekawanashfiyah.wordpress.com/2016/09/13/cerita-balikpapan-rumah-dalang-pembantaian/amp/
Posting Komentar
Gimana pendapat kamu? Yuk sampaikan di kolom komentar!